Saturday, 4 February 2012

Media Transmisi Jaringan Fisik


Media transmisi jaringan fisik berdasarkan cara pemasangannya ada dua yaitu Jaringan atas tanah dan Jaringan bawah tanah

Jaringan atas tanah :
Jaringan yang dipasang di atas tanah dengan cara digantung
pada ketinggian tertentu menggunakan tiang-tiang telepon, atau
media penggantung yang lain

Jaringan bawah tanah :
Jaringan yang ditanam dibawah permukaan tanah dan biasanya memerlukan mutu isolasi yang lebih baik, tahan air dan tahan kelembaban

Contoh Jaringan Atas Tanah :

OPEN WIRE
Berupa kawat tanpa pembungkus yang digunakan untuk saluran penghubung antara pesawat telepon pelanggan dengan sentral telepon, terutama di kota kecil yg pelanggannya msh sedikit
Saluran openwire ini juga masih digunakan sebagai saluran penghubung antara
kota kecamatan dan ibukota Kabupaten

ISOLATED CABLE
Berupa kumpulan urat kabel tembaga (metal) yang terbungkus dengan
bahan isolator, tersusun dalam unit pasangan (pair unit) atau unit dua pasangan (unit quad) yang terdapat dalam satu selubung kabel.
Dipakai sebagai saluran penghubung antara pesawat telepon/fax/telex pelangganke sentral telepon. Kabel isolated ini dipasang dengan cara digantung pada tiang telepon dan disebut juga kabel gantung (overhead cable) atau Drop wire.
Pemberian bahan isolasi pada kabel dimaksudkan untuk menghindarkan kabel darikorosi (karat), petir, gangguan listrik.
Sebuah drop wire, tersusun atas lima macam kode warna, yaitu :
a. Biru - merah
b. kuning - putih
c. hijau - putih
d. coklat - putih
e. hitam – merah

OPTICAL FIBER
Kabel serat optik dibuat dari serat-serat kaca yang sangat tipis
Cara transmisi informasi di dalam kabel ini berbeda dengan kabel-kabel sebelumnya dimana sinyal-sinyal informasi listrik diubah menjadi sinyal cahaya. Sinyal cahaya yang melalui kabel serat optik mempunyai kecepatan yang sangat tinggi Kabel ini digunakan pada kota-kota besar yang padat lalu lintas telekomunikasinya.

Contoh Jaringan Bawah Tanah :

KABEL TANAM LANGSUNG
Kabel ini terdiri dari beberapa kawat penyalur listrik, yang masing-masing diisolir kemudian diikat berkelompok dan dibungkus oleh selubung timah hitam (load mantel). Kabel ini direntangkan dari sentral telepon sampai lokasi pelanggan.
Cara penanaman kabel adalah dengan menggali tanah, meletakkan langsung kabel tersebut di bawah permukaan tanah lalu menimbunnya kembali dengan tanah.

KABEL DUCT
Jenis kabelnya mirip dengan kabel tanam langsung. Cara penanamannya, dengan memasukkan kabel tersebut ke dalam pipa (duct), dan pipa ini ditanam di bawah tanah, kemudian di-cor beton di atasnya.
Pipa duct ini terbuat dari pipa paralon yang tahan terhadap air dan kelembaban tanah. Pada jarak-jarak tertentu dibuat lubang sambung (man-hole) atau hand-hole, yang merupakan tempat penarikan kabel.
Jarak antara dua man-hole sekitar 200 meter, man-hole juga berfungsi sebagai tempat perbaikan kabel yang rusak.

KABEL LAUT (SUBMARINE CABLE)
Kabel ini ditanam / dipasang di bawah permukaan laut dan memerlukan isolasi yang lebih kuat dibandingkan dengan kabel tanah. Kabel laut ini juga dilengkapi dengan amplifier di beberapa tempat.
Sejak tahun 1980, Indonesia sudah menggunakan sistim kabel laut, yang menghubungkan Jakarta dengan Singapura (terbaru thn 2003 : Thailand, Indonesia, Singapura, sejauh 1.035 km untuk komunikasi SLI) Di Indonesia sendiri, sejak tahun 1992, diresmikan jaringan transmisi SKKL (Sistim Komunikasi Kabel Laut) yang menghubungkan Surabaya - Banjarmasin.
Panjang kabel yang direntangkan di kedalaman 300 m bawah Laut Jawa itu adalah 385,33 km.
Jenis kabel yang biasa ditanam di bawah laut adalah serat optik.

No comments:

Post a Comment

Silahkan Berkomentar Bebas Yang Penting Sopan :D